Sabtu, 01 Juli 2023

Empat Injil dalam Bahasa dan Aksara Batak Toba

Bahasa Batak Toba adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa Batak yang digunakan oleh suku-suku Batak yang tinggal di sekitaran wilayah Sumatera Utara, Indonesia. Bahasa ini termasuk ke dalam keluarga besar bahasa Melayu-Polinesia dan masih berkerabat dengan bahasa Sunda, Jawa, Bugis, Madura, dan ratusan bahasa lainnya di Nusantara.

Bahasa Batak Toba saat ini utamanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dan nyanyian lagu-lagu tradisional suku Batak Toba. Bahasa ini juga digunakan dalam berbagai keperluan upacara adat dan ritual keagamaan suku Batak Toba. Meskipun demikian dalam keperluan tulis-menulis, bahasa Batak Toba beserta aksaranya saat ini sudah jarang digunakan karena bahasa Indonesia telah mengambil alih peran tersebut. Hal serupa juga dialami banyak bahasa daerah lainnya di Indonesia.

Walaupun tradisi tulis-menulis dalam bahasa dan aksara Batak mengalami kemunduran yang pesat, kita masih bisa menjumpai jejak-jejak tradisi tulisnya di jagat maya dalam bentuk berkas pindaian (scanned documents). Banyak di antara berkas-berkas ini merupakan digitalisasi dari buku-buku cetak berbahasa dan beraksara Batak dari abad ke-19. Ajaran kekristenan ialah tema utama dari sejumlah berkas-berkas yang masih lestari ini. Berikut antaranya empat Injil dalam bahasa dan aksara Batak.


Injil Markus
Injil Markus adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru Alkitab Kristen. Injil ini ditulis oleh Markus, seorang pengikut Yesus Kristus dan juga seorang sahabat dekat Petrus. Injil Markus menyoroti pelayanan Yesus sebagai Mesias serta penderitaan-Nya dan pengorbanan-Nya. Markus menggambarkan Yesus sebagai seorang juru selamat yang kuat dan penuh kuasa, tetapi juga menekankan bahwa penderitaan dan kematian-Nya adalah bagian penting dari rencana penyelamatan Tuhan.

Injil Markus tersedia dalam bahasa dan aksara Batak Toba. Injil ini diterbitkan oleh Nederlandsch Bijbelgenootschap di Amsterdam pada 1867. Unduh berkasnya di sini.


Injil Matius
Injil Matius adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru Alkitab Kristen. Injil ini ditulis oleh Matius, salah seorang dari dua belas murid Yesus Kristus. Injil Matius memiliki fokus yang kuat pada aspek pengajaran Yesus. Injil ini berisi sejumlah besar ajaran dan perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada pengikut-Nya. Selain itu, Injil Matius juga berisi berbagai peristiwa penting dalam kehidupan Yesus, seperti kelahiran-Nya, khotbah di bukit, mukjizat-mukjizat, peristiwa penyaliban, dan kebangkitan-Nya.

Injil Matius tersedia dalam bahasa dan aksara Batak Toba. Injil ini diterbitkan oleh Nederlandsch Bijbelgenootschap di Amsterdam pada 1867. Unduh berkasnya di sini.


Injil Lukas
Injil Lukas adalah salah satu dari empat Injil yang terdapat dalam Perjanjian Baru Alkitab Kristen. Injil ini ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan rekan rasul Paulus. Injil Lukas ditulis untuk memberikan narasi terperinci tentang hidup, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Injil Lukas dalam bahasa dan aksara Batak Toba ini diterbitkan di Amsterdam pada 1859 oleh Nederlandsch Bijbelgenootschap. Unduh berkasnya di sini.


Injil Yohanes
Injil Yohanes adalah salah satu dari empat Injil Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Injil ini ditulis oleh Rasul Yohanes, salah satu murid Yesus. Injil Yohanes memiliki gaya penulisan bercerita yang unik dan menonjolkan ajaran-ajaran ketuhanan yang mendalam.

Dalam hal gaya penyampaian dan isi, Injil Yohanes berbeda dengan tiga injil lainnya, yakni Matius, Markus, dan Lukas yang sering disebut sebagai Injil Sinoptik. Injil ini berfokus pada pengajaran Yesus sebagai Anak Allah yang kekal dan penebus dosa umat manusia. Dalam Injil Yohanes, penekanan diberikan pada kehidupan dan ajaran Yesus, serta tanda-tanda mukjizat yang Ia lakukan untuk memperkuat kepercayaan kepada keilahian-Nya.

Injil Yohanes dalam bahasa dan aksara Batak Toba berikut diterbitkan di Amsterdam pada 1859. Unduh berkasnya di sini.